Di Suriah, garam dan lemon pun jadi bahan pembuatan senjata
Sabtu, 4 Jumadil Awwal 1434 H / 16 Maret 2013 09:10
A young man works on the production of hand made missiles in a secret factory in Al-Bab, 30 kilometers from Aleppo. (AFP)
Pertempuran di Suriah semakin sengit, meskipun
teknologi persenjataan antara kubu musuh dan Mujahidin jauh berbeda.
Pihak rezim Assad memiliki persenjataan canggih yang lengkap, sedangkan
Mujahidin menggunakan senjata apa adanya yang di antaranya mereka rakit
sendiri.
Kekurangan senjata tak membuat Mujahidin patah semangat dan
kehilangan kreatifitas, justru kreatifias muncul di tengah-tengah
keterbatasan. Bahkan garam dan lemon pun jadi bahan pembuatan senjata.
Di antara Mujahidin yang merakit senjata sendiri adalah para anggota
Tentara Pembebasan Suriah (FSA). Mereka mengembangkan senjata mereka
sendiri untuk “bermain” di medan Jihad melawan pasukan rezim Assad.
“Saya dan kelompok saya mengambil pertempuran ini sebagai kasus
saling menguntungkan, jadi kami harus memainkan permainan bertahan hidup
paling kuat dan mempertahankan diri-diri kami dari serangan-serangan
para binatang ini (tentara rezim -red),” kata Abu Hasan, seorang letnan
FSA di provinsi Aleppo, dalam sebuah laporan ekslusif Al Arabiya.
Tim Abu Hasan terdiri dari 57 anggota, delapan dari mereka mampu merancang dan membuat senjata-senjata unik, menurut Abu Hasan.
“Tidak semua senjata kami akurat dan kami mendapati beberapa meleset
sesekali , tetapi itu adalah bagian dari perjuangan dalam peperangan.
Namun senjata-senjata buatan tangan ini memberikan kami kekuatan yang
kami butuhkan untuk membunuh beberapa dalam setiap serangan yang kami
lancarkan,” tutur Abu Hasan.
Unit Abu Hasan memproduksi rata-rata 18-30 roket buatan sendiri
setiap harinya, dan telah membuat peluncur roket dengan menggunakan
bahan-bahan rumah tangga yang mudah didapat di dapur seperti garam atau
ekstraksi asam dari lemon.
Menurut Abu Hasan, timnya khusus melaksanakan pertempuran darat,
namun di bagian lainnya di kota Aleppo Abu Hasan menyaksikan temuan yang
lebih maju secara teknis, di mana pesawat-pesawat tempur rezim telah
ditembak jatuh oleh Mujahidin dengan menggunakan artileri buatan tangan
sendiri.
“Rezim (Assad) meremehkan kemampuan mental rakyat Suriah… meskipun
banyak dari kami yang tidak berpendidikan, kami berusaha untuk
menciptakan dari nol untuk menghancurkan mesin-mesin yang sangat besar
(milik rezim),” katanya.
Abu Hasan mengatakan bahwa senjata-senjata sederhana buatan tangan
sendiri adalah investasi yang besar. Unitnya telah mampu membuat
kemajuan melawan tentara rezim Assad dan mendapatkan ghanimah yang bisa
memperkuat mereka.
“Setiap roket yang sukses diluncurkan, sebagai imbalannya kami
menerima RPG-7, AK-47, dan amunisi-amunisi dan itulah bagaimana kami
dapat tumbuh lebih kuat,” katanya, Al-Arabiya melaporkan. (siraaj/arrahmah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar